Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Senin, 22 September 2014
ilusi
Seakan dalam keadaan malam yang begitu Akrab…
Sungguh membuat mood mulai membaik dengan
sekelumat doa yang bersanding di hati dan fikiran.
Menganggap semuanya adalah Berkah dari
Tuhan,
Tak ingin memihak ke A atau B , selalu
bersikap dan harus menjadi tokoh Bijaksana dalam segala peran yang diberikan,
Menjadi sesuatu yang baik merupakan sebuah
impian bahkan menjadi harapan yang selalu diinginkan dalam sebuah peran. Bukan
begitu ?
Segalanya indah dan buruk, selalu di
berikan secara bergantian kepada setiap tokoh,dan sekarang bagaimana kita
menyikapinya...
bagaimana kita memainkannya...
bagaimana kita menjalaninya..
Dan yang sering kukatakan dalam hati,dalam
fikiran,dalam semua buku ku,”Hanya pemain Yang Terbaiklah menjadi yang terbaik” ya sepertinya hanya opini yg
sedang terlintas dalam banyangan imajinasiku atau hanya sedang bermain-main
atau hanya menggoda ku saja ? entahlah
Yang pasti hanya yang terbaik mendapatkan
yang terbaik.
Baik dan tidak baik adalah sebuah kata
sifat yang tidak biasa di pisahkan alias berkesinambungan,
Percaya atau tidak hal tersebut memang
sudah dilahirkan secara bersamaan.dalam satu peristiwa mereka sering
dipertemukan , hanya sang pemilih yang memilih salah satu dari mereka.
Semoga Tuhan selalu mempertemukan kita
dengan hal yang baik,
Seakan dalam yang begitu Akrab…
Dan masih melumat beberapa beberapa doa
Allah SWT dari butir-butir tasbih dan air mata, hingga tasbih tak terasa menjadi
basah kuyup akan tetesan dari kelopak mata yang sedikit demi sedikit menetesi
butiran butiran tasbih.
Dan masih menganggap Segalanya adalah
sebuah Ni’mat yang harus diadakan bahkan di jalanin tanpa adanya sebuah
paksakan .
Masih menulis dengan hal yg sama,
Baik dan buruk pun pernah menghampiriku
setiap waktu dan bahkan setiap mata berkedip entah dari berasal mungkin dari
sebuah ilusi yang tak terbentuk atau sebuah ilusi yang hendak aku ilustrasikan
di sebuah bolpoin dan belum sempat kutuangkan di selembar kertas merah muda
itu, mungkin ilusi itu sedang membalas dendam kepadaku yang membuatku
merasa tercekik setiap kumenangis.
Sungguh terasa tertikam oleh kertas merah
muda akan ilusi yang tak terbentuk.
Dan masih menganggap segalanya adalah
Anugerah Allah SWT yang diberikan..
Dan sedikit ocehan-ocehan kertas merah muda
yg sudah usang termakan ilusi yang terbentuk,
Dan sedikit penyesalan akan ilusi yang tak
terbentuk,
Dan masih sedikit penyiksaan yang hilang
diganti dengan keadaan tercekik sepanjang kesendirian.
Dan masih sedikit rasa kecewa akan balas
dendamnya si kertas merah muda kepada tangan mungil yang tak sempat menuangkan
beberapa huruf di kertas merah muda hingga sulit membentuksebuah ilusi yang
indah.
Dan beberapa hari kemudian..
Sepasang tangan mungil menyadari akan
kelalaiannya menuangkan sedikit waktu untuk
beberapa tetes huruf-huruf yang
menyejukkan si merah muda agar tak terlalu usang di makan debu.
Dan Tahukah ? apa isinya ? hanya sebuah
huruf-huruf yang disusun menjadi kata lalu menjadi sebuah kalimat lalu menjadi
sebuah paragraph yang sederhana.